Inilah Akibatnya Bila Kita Tidak Memiliki Dana Cadangan

Dana CadanganCoba bayangkan bila Anda mengalami situasi, kejadian atau kondisi berikut:

  • Situasi pertama, karena terburu-buru dan ceroboh mengakibatkan laptop Anda ketinggalan dan hilang diambil orang. Karena piranti elektronik ini sangat vital bagi pekerjaan Anda, maka mau tidak mau harus segera membeli laptop baru yang kisaran harganya 7 jutaan hari itu juga.
  • Situasi kedua, karena mengantuk dan memaksakan mengemudi mobil, menyebabkan kita menabrak mobil orang lain. Setelah diurus dan negosiasi kita harus bertanggung jawab mengganti kerugian perbaikan dan medis sebesar 10 juta.
  • Situasi ketiga, suatu hari air pembuangan kamar mandi menggenang dan meluber. Setelah dicek ternyata disebabkan dulu waktu membangun rumah sumur resapan kurang dalam. Sehingga mau tidak mau Anda harus membuat sumur resapan baru dan sedikit membongkar fondasi. Setelah dikalkulasi dibutuhkan dana 5 juta.
  • Situasi keempat, bulan ini Anda harus menyiapkan uang sebesar 30 juta untuk memasukkan Andak sulung ke PTS favorit.
  • Situasi kelima, Anda menerima kabar duka karena ayah/ibu di kampung sakit keras/meninggal dunia. Hari itu juga Anda diminta segera terbang ke kampung halaman. Padahal tiket pesawat, menanggung biaya pengobatan/perawatan/kematian ternyata menelan biaya 25 juta lebih.

Dana Cadangan

Kelima situasi di atas sangat mungkin (pernah) terjadi dengan diri kita. Kondisi tersebut mengharuskan kita menyediakan sejumlah uang tunai dalam jumlah yang cukup besar dan dalam waktu yang cepat (saat itu juga).

Terkait kondisi yang dialami tersebut, kita bisa melihat dua kelompok orang/keluarga dalam menyikapi dan menyelesaikan masalah yang sedang mereka hadapi:

  • Kelompok pertama, adalah orang/keluarga yang merasa santai, tidak sedih dan khawatir. Ketika mengalami kondisi tersebut mereka dengan enteng dan ringan langsung membayar tunai seluruh kebutuhan tersebut. Apa rahasianya? Karena kelompok ini sudah sejak lama disiplin menyisihkan sebagian penghasilannya untuk disimpan sebagai dana cadangan yang memang kelak digunakan untuk keperluan yang sifatnya mendesak atau urgen. Sehingga tidak heran jika mereka dengan sangat mudah membayar seluruh kebutuhan-kebutuhan di atas, walaupun dalam jumlah cukup besar. Mereka tinggal gesek tunai ketika beli laptop, transfer langsung ke rekening universitas ketika memasukkan anaknya kuliah atau korban yang ditabrak tadi, dan bayar langsung untuk tenaga yang membuat sumur resapan.
  • Kelompok kedua adalah orang/keluarga yang sangat terpukul dan khawatir. Ketika mengalami kondisi tersebut mereka sangat galau dan bingung dari mana dan bagaimana menyediakan uang sebanyak itu. Walaupun mungkin ada tabungan tapi mereka sadar bahwa jumlahnya sangat kecil dibanding yang harus disediakan. Alhasil kelompok ini mencari solusi lewat hutang. Apakah itu hutang lewat gesek tunai kartu kredit, atau juga Kredit Tanpa Agunan (KTA) hingga hutang kepada teman, saudara, sanak keluarga. Tidak sedikit juga yang sampai menjual aset berharga seperti emas, kendaraan dan sebagainya atau paling tidak menggadaikannya lewat pegadaian.

Terlepas dari cara penyelesaian yang Anda ambil. Pelajaran berharga yang bisa diambil dari cerita di atas adalah betapa penting dan urgen untuk memiliki dana cadangan. Jadikanlah dana cadangan menjadi prioritas utama bahkan nomor satu dalam pengelolaan keuangan pribadi atau keluarga kita! Karena dana cadangan ibarat darah dalam tubuh kita. Kalau darah kita sedikit bahkan habis, maka kita akan perlahan mati lemas. Begitu pula dana cadangan dalam bentuk uang tunai, jika jumlahnya semakin menipis, sulit memenuhi kebutuhan rutin atau mendesak maka berakibat pada jauhnya ketenteraman di hati kita dan keluarga. Pikiran tidak tenang, bingung, panik hingga berdampak negatif ke anggota keluarga dan pasangan.

(Update! Mulai 1 Januari 2017 MyFamily Accounting sudah merilis aplikasi keuangan keluarga versi web dan Android secara gratis. Silakan register di www.cashoop.com)

*****

About MyFamily Accounting

Blog ini didedikasikan khusus untuk membahas lengkap tentang pengelolaan keuangan keluarga secara profesional. Selain itu juga dibahas juga produk software/piranti lunak MyFamily Accounting a.k.a Cashoop asli buatan anak negeri yang sangat membantu dan memudahkan seluruh keluarga dalam mengelola keuangan keluarganya. Sehingga hadirnya blog ini selain memberikan ilmu tentang manajemen keuangan keluarga, juga ada alat pendukung dalam praktek mengelola keuangan keluarga tersebut. Langsung coba aplikasi versi Web & Android secara gratis di www.cashoop.com. Semoga literasi finansial masyarakat Indonesia terus dan semakin meningkat..! Terima kasih Email : ardian2007@gmail.com
This entry was posted in Fenomena, Kecerdasan Finansial, Keuangan, Keuangan Keluarga. Bookmark the permalink.

2 Responses to Inilah Akibatnya Bila Kita Tidak Memiliki Dana Cadangan

  1. Pingback: Personal Cashflow Mastery | MyFamily Accounting – Cashoop

  2. Versibaru says:

    biar gimanapun dana cadangan memang harus ada untuk jaga kebutuhan mendesak

    Like

Leave a comment